Pusat Studi Wanita UGM melakukan Penelitian dengan judul Pemberdayaan Perempuan Menuju Wilayah Sehat Tanpa Stunting Di Desa Mandiri Sawit, Kampung Merempan Hulu, Kec. Siak, Kab, Siak, Prov. Riau: Usaha Menuju Pemukiman Sejahtera Mandiri Mendukung Sawit Berkelanjutan. Tim peneliti adalah Dr. Widya Nayati, M.A (Kepala PSW UGM), Prof. Pujo Semedi (Fakultas Ilmu Budaya UGM), Prof Tri Kuntoro Priyambodo (Fakultas MIPA UGM). Dr. Suzie Handajani (Fakultas Ilmu Budaya UGM), Cuk Tri Noviandi, Ph.D (Fakultas Peternakan UGM), Nouruz Zaman Oktaby, M.A; Abdurrohim, S.Ant.
Lokasi penelitian adalah Desa Merempan Hulu, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Proviunsi Riau, yang letaknya kurang lebih 20 Km dari ibu kota Kabupaten Siak, dimana Desa merempan Hulu adalah Desa sawit mandiri, sebagian besar mata pencahariannya penduduk adalah berkebun sawit. Persepsi banyak orang bahwa pemilik kebun sawit merupakan ekonomi sejahtera, namun di Desa Merempan hulu masih terdapat bayi atau anak Stunting. Dari hasil observasi tim pada bulan September 2023 terdapat 28 bayi stunting bahkan sebelumnya ada 33 bayi yang berstatus Stunting.
Tujuan dari kegiatan antara lain dapat mengelola aktivitas mata pencaharian utama masyarakat yaitu berkebun sawit bersamaan dengan pengelolaan kesehatan masyarakat dan lingkungan, terutama menciptakan ketersediaan pangan yang layak dan cukup bagi rumah tangga, dan pengelolaan lingkungan yang sehat bagi masyarakat, Penguatan ketersediaan pangan keluarga harus disiapkan sehingga keluarga akan dapat makan makan sehat bergizi, Pengenalan diversifikasi pangan dengan bahan lokal harus dilatihkan dan diterapkan, Pengelolaan sampah dapur dan rumah tangga serta lingkungan desa, Pelatihan tentang alat reproduksi pada remaja (laki-laki dan perempuan) untuk kesiapan masa depan). Adanya pemahaman alat reproduksi. Pangan sehat bergizi serta dengan lingkungan sehat, diharapkan akan menghindari stunting. Pelatihan-pelatihan yang dilakukan adalah berkaitan dengan Peningkatan kualitas Pendidikan, Keamanan dan kesetaraan gender, Kreatifitas dan Teknologi.
Kegiatan ini sejalan dengan program SDGs point 1,2,3,5,8,11,15 dan 17. SDGs adalah Sustainable Development Programs atau yang bisa kita artikan sebagai tujuan pembangunan berkelanjutan, secara singkat SDGs adalah tujuan pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia.
Dalam kegiatan ini Pusat Studi Wanita UGM Pusat Studi Wanita mendorong pemberdayaan perempuan baik itu melalui PKK dan POSYANDU dengan mengembangkan tanaman multi pangan untuk ketahanan pangan keluarga, Pelatihan dan edukasi mengenai diversifikasi makanan sehat, Budaya literasi terkait pengetahuan tentang Stunting, pola asuh, dan mengembangan pengetahuan tentang kesehatan gizi. Membagikan Ayam petelur untuk keluarga stunting dengan harapan telur yang di hasilkan dapat di konsumsi sehingga membantu pemenuhan gizi bagi anak Stunting. kegiatan tersebut sejalan dengan point 1 (tanpa kemiskinan), point 2 (mengakhiri kelaparan), point 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), point 4 (pendidikan berkualitas), point 5 (kesetaraan gender), point 12 (konsumsi dan produksi berkualitas).
Bekerjasama dengan Pemerintah Desa Merempan Hulu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengelolaan lingkungan yang sehat dan terkait dengan pengelolaan sampah rumah tangga, memeberikan tempat samapah di beberapa likasi anatara lain Kantor Desa, Masjis, madrasah, Pondok pesantre. Edukasi pada aparat kelurahan tentang stunting dan penanganannya sehingga seluruh lapisan masyarakat akan bekerja bersama mengatasi masalah stunting. Kegitan ini sejalan dengan point 11 yaitu (kota dan pemukiman yang berkelanjutan) dan ponit 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan)
Memberikan edukasi kepada remaja di desa Merempan Hulu dengan pengetahuan Pengembangan diri memanfaatkan teknologi, literasi digital secara bijak, memberi pengetahuan kepada remaja tentang pentingnya kebersihan lingkungan, kesehatan diri dan keluarga, lingkungan bebas dari bullying dan KDRT dan juga pengetahuan mengenai tubuh, kesehatan remaja dan juga kehamilan (pengetahuan tentang Seks), dengan edukasi lebih dini maka diharapkan akan memutus rantai Stunting sehingga tidak muncul stunting baru.
Pelatihan pembuatan pakan alternative dari bahan-bahan di sekitar juga dilakukan. Pembuatan pakan silase dengan bahan ruput liar yang oleh masyarakat sekitar dinamakan rumput “pahitan” rumput tersebut sangat banyak tumbuh, dan rumput tersebut menjadi tumbuhan penggangu di kebun, akan tetapi lembu tidak begitu suka dengan rumput tersebut, sehingga diperlukan penanganan khusus untuk rumput tersebut supaya lembu mau memakannya. Setelah silase berhasil di terapkan dapat mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan ternak sehingga dapat meninggkatkan pertumbuhan ekonomi yang layak bagi keluarga, dan para laki-laki yang seharian telah bekerja di perkebunan sawit dan mengurus ternak akan mempunyai waktu yang lebih banyak untuk mengurus keluarga terutama anak. Kegitan ini sejalan dengan point 8 (Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi).
expose terkait hasil penelitian ini juga sudah dilakukan di Bappedalitbang Provinsi Riau dan Bappedalitbang Kabupaten Siak. Dengan harapan temuan dan rekomendasi akan di tindak lanjuti oleh Pemerentah Daerah sehingga tidak ada lagi stunting khususnya di Kabupaten Siak.