Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada (PSW UGM) secara rutin mengadakan seminar bulanan, pada bulan februari dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 12 Februari 2020, dengan pembicara Supriadianto, S.S., M.A. dalam seminar tersebut narasumber mengangkat tema “Prototipe Wajah Ideal di Korea Selatan: Pendekatan Linguistik Antropologis Dalam Gender”
Menurut narasumber Banyak penduduk di Korea Selatan, baik laki-laki atau perempuan yang melakukan praktik bedah plastik pada bagian wajahnya. Alasan utama melakukan bedah plastik adalah untuk mengubah penampilan wajah agar terlihat lebih sempurna. Pandangan untuk memiliki wajah yang sempurna bagi penduduk Korea Selatan telah menjamur sejak tahun 1990-an, ditandai oleh semakin derasnya arus modernisasi yang dipengaruhi oleh pandangan Barat. Padahal secara fisik penduduk di Korea Selatan tergolong ras Mongoloid yang memiliki karakteristik mata sipit, wajah persegi, berkulit putih pucat, pendek, dan berambut hitam.
Budaya bisa mempengaruhi struktur dan makna bahasa. Pengetahuan tentang bahasa juga memiliki pengaruh pada unsur kebudayaan.
Wajah dianggap sebagai pembentuk identitas, penunjuk ekpresi dan/atau penampilan seseorang. Munculnya kosakata tentang bagian-bagian dan bentuk wajah di atas adalah proses kategorisasi yang dilakukan oleh masyarakat penutur suatu bahasa. Hal tersebut disebabkan adanya interaksi pengalaman hidup keseharian masyarakat yang membentuk cara pandang mereka terhadap (wajah) tubuh.
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Wajah sebagai identitas terpenting tubuh memiliki peran signifikan dalam pandangan penduduk Korea Selatan. Hal tersebut dipengaruhi oleh ajaran Konfusianisme, suatu paham yang menjadi nilai moral penduduknya dan telah memberi banyak pengaruh pada setiap sendi kehidupan di Korea Selatan.
Terdapat bagian tubuh tertentu yang dapat mengidentifikasi nilai-nilai bijak dalam diri seorang individ. Beberapa generasi muda perkotaan lebih cenderung memandang tubuh ideal seperti penduduk Eropa yang tergolong ras Eurasia. Karena perubahan pandangan itulah, baik laki-laki atau perempuan di Korea Selatan rela melakukan bedah plastik untuk mengubah bentuk wajahnya agar terlihat sempurna/menyerupai penduduk ras Eurasia.
Kesimpulan dari hasil analisis data menunjukkan bahwa perubahan pandangan orang Korea Selatan tentang wajah (tubuh) memiliki pengaruh terhadap budaya dan bahasanya. Dari segi budaya nampak adanya perubahan pandangan umum tentang wajah ideal adalah wajah yang telah menjalani operasi plastik. Pengaruh tersebut juga dapat dilihat dari besarnya jumlah penduduk yang melakukan operasi plastic. Selanjutnya, dari segi bahasa, munculnya istilah susul ‘hasil operasi plastik’ semakin umum digunakan sebagai penanda untuk menyebut bagian-bagian wajah (tubuh) yang ideal.
#info_psw
Swj